Pulau kemaro, tujuan wisata internasional di palembang sumatera selatan.

Wisata tanah melayu tidak kalah exotisnya dengan daerah-daerah manapun didunia ini. Provinsi sumatera selatan yang berada dilintasan khatulistiwa dengan iklim tropis sangat memanjakan wisatatawan yang berkunjung.

Satu tempat yang menjadi tujuan wisata bagi kebanyakan wisatawan di provinsi sumatera selatan khususnya dikota palembang adalah Pulau Kemaro.



Pulau kemaro merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro berada di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. Di tempat ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi untuk berdoa atau berziarah ke makam. Wisatawan selalu ramai berkunjung terutama menjelang perayaan Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek.

Ribuan umat budha berkumpul dipulau ini, mereka datang dari seluruh dunia. Mulai dari daratan china, malaysia, singapura dan daerah-daerah lainnya di dunia.

Akses menuju pulau kemaro.
Akses ke Pulau Kemaro menjadi lebih mudah beberapa hari menjelang perayaan Cap Go Meh dengan dipasangnya Jembatan Ponton dari Dermaga Kemaro. Dermaga ini tak jauh dari Kantor Polsek Kalidoni. Jembatan Ponton biasanya dipasang sekitar tiga hari sebelum puncak perayaan.


Namun, di hari biasa, Pulau Kemaro hanya dapat diakses menggunakan perahu. Penyewaan perahu bisa diperoleh di bawah Jembatan Ampera atau dermaga Kemaro dengan tarif Rp 50.000 hingga Rp 150.000 sekali carter.

Memasuki pulau kemaro tidak dipungut biaya alias gratis, disana juga dilengkapi 40 toilet demi kenyamanan wisatawan yang akan menikmati pesona pulau kemaro.

Legenda pulau kemaro.
Berdasarkan cerita pada masa lalu, datang seorang pangeran dari Negeri Cina, bernama Tan Bun An, ia datang ke Palembang untuk berdagang. Saat ia bertemu dan meminta izin berdagang pada raja palembang, Tan bun an bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah. Merekapun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan. Tan Bun An mengajak sang putri Siti Fatimah ke daratan Cina untuk bertemu orang tua Tan Bun Han.

Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Palembang. Bersama mereka termasuk pula tujuh guci yang berisi  emas. Hadiah untuk raja palembang, Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun ingin melihat hadiah apa yang terdapat di dalam Guci-guci tersebut. Tapi alangkah kagetnya karena itu adalah sayur sawi-sawi asin. Tanpa berpikir panjang, karena rasa malu, marah dan kesal.ia melemparkan guci-guci tersebut kelaut, tetapi guci terakhir terjatuh diatas dek dan pecah. Ternyata didalamnya berisi emas. Tanpa berpikir panjang lagi ia terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya.

Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul. Siti Fatimah akhirnya menyusul terjun ke Sungai Musi. Namun ketiganya tak pernah muncul kepermukaan.
Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah monumen dan makam untuk ketiganya dipulau kemaro.

⏪ prev : Kuliner khas minang, nikmatnya sop padang. Sumatera barat.

⏩ next : Nikmatnya bubur pedas kuliner khas sambas kalimantan barat.

Comments