Wisata sejarah, menelusuri kedigjayaan kesultnan Siak sri indrapura, Riau.

Kesultanan islam siak sri indrapira
merupakan kerjaan melayu islam yang berdiri di wilayah kabupaten siak di provinsi riau indonesia. Kerjaan ini didirikan oleh Buantan oleh raja kecil, pewaris tahta dari kerajaan johor yang mengasingkan diri ke pagaruyung. Berdasarkan hikayat siak merupakan putra sultan Mahmud syah, seorang raja dari kesultanan johor yang terbunuh. Dalam perjalanannya, kesultanan siak tumbuh dan berkembang sebagai kesultanan bahari yang kuat dipesisir timur sumatera dan semenanjung malaya ditengah-tengah tekanan imperialisme dan kolonialisme eropa ketika itu

Jangkauan terjauh dari kesultanan ini hingga ke sambas di kalimantan barat, sekaligus kerajaan ini mengendalikan jalur pelayaran antara sumatera dan kalimantan.

Berdasarkan catatan antara tahun 1513-1515, siak merupakan kawasan yang berada di antara arcat dan indragiri yang ia sebut sebagai kawasan pelabuhan raja minangkabau. Kemudian menjadi vasal malaka sebelum akhirnya ditaklukkan oleh portugal.

Sejak jatuhnya malaka ke voc, kesultanan johor telah mengklaim siak sebagai wilayah kedaulatannya. Hal tersebut terjadi hingga tiba di raja kecil yang kemudian mendirikan kesultanan siak.

Dalam syair perang siak, raja kecil didaulat menjadi penguasa siak atas mufakat masyarakat bengkalis.

Hal ini menarik untuk melepaskan siak dari pengaruh kesultanan johor. Sementara dalam hikayat siak, raja kecil juga disebut sang pengelana pewaris sultan johor yang kalah dalam perebutan kekuatan.

Perjalanan panjang sejarah raja kecil dipaparkan dalam peristiwa-peristiwa besar, konferensi gubernur jenderal di malaka waktu itu mengacu pada yang pernah menulis surat kepada belanda bahwa ia berbicara tentang dirinya sendiri sebagai raja kecil dari pagaruyung akan meminta balas atas permintaan sultan johor.

Pada tahun 1718, sultan abdul jalil berhasil menguasai kesultanan johor, sekaligus mengukuhkan diri sebagai sultan johor dengan gelar "yang dipertuan johor besar" pada tahun 1722 dapat dilakukan pemberontakan yang dilakukan oleh raja sulaiman anak bendahara johor yang juga memungkinkan untuk tahta, dibantu oleh orang-orang bayaran dari bugis raja sulaiman berhasil mengambil alih kekuasaan dan mengukuhkan dirinya sebagai sultan disemenanjung malaya, sementara sultan abdul jalil sendiri pindah ke bintan.

Pada tahun 1723 Sultan Abdul Jalil membangun pusat pemerintahan baru di hilir sungai siak, dengan nama siak sri indrapura, sementara pusat pemerintahan johor dipindahkan begitu saja dan menjadi status quo dari masing-masing pimpinan masing-masing yang bertikai, serta raja kecil seperti pewaris sah tahta johor berharap oleh komunitas orang laut. Yaitu komunitas yang bermukim di kepulauan Riau yang membentang dari timur ke selatan cina, dan loyalitas mereka bertahan hingga kesultanan siak runtuh.

Klaim yang dilakukan sultan Abdul jalil pada tahun 1724, menyebabkan sultan melakukan perluasan wilayah, dimulai dengan memasukkan wilayah rokan dan membangun pertahanan armada laut dipulau bintan. Namun pada 1728, atas perintah raja sulaiman yang memperoleh bantuan dari orang-orang bugisnya raja kecil keluar di usir dari pulau bintan dan raja sulaiman menjadikan bintan sebagai pusat pemerintahannya.


Sementara raja kecil memulai melepaskan pengaruhnya dikepulauan riau dan mulai membangun kekuatan baru di kawasan sepanjang pesisir timur sumatera. Dalam tahun 1740-1745, raja kecil kembali menaklukkan kawasan semenanjung malaya. Ancaman meminta izin raja sulaiman meminta bantuan kepada belanda di malaka. Belanda menerima bantuan, pada 1746 perjanjian antara johor dan belanda yang memberikan johor akan memberikan bengkalis kepada belanda. Keberhasilan digunakan pihak ketiga (voc) engan membangun gudang di kawasan tersebut.

Pada abad ke 18, kesultanan siak menjadi kekuatan yang dominan di pesisir timur sumatera. Tahun 1780 kesultanan siak menaklukkan daerah langkat dan menjadikan daerah masuk ke pengawasannya. Terkait wilayah deli



Berikut ini beberapa bangunan dan monumen serta benda-benda peninggalan dari kesultanan siak.

Gedung kerapatan tinggi peningglan kesultanan siak

Istana kesultanan siak asherayah al hasyimiyah

Masjid agung syahbuddin, masjid kesultanan siak

Mahkota sultan siak

Lambang kesultanan siak


Itulah beberapa bukti sejarah peninggalan kesultanan siak, rasanya masih terdengar gema suara sultan syarif kasim II Saat beliau rahimahullahu ta'ala dengan tulus ikhlas menyatakan bergabung dengan republik indonesia.

⏪ prev : Wisata sejarah, menelusuri jejak sejarah kesultanan islam jambi.

⏩ next : Objek wisata dikota prabumulih, sumatera selatan.

Comments