Wisata sejarah, menelusuri jejak sejarah kesultanan islam jambi.

Jambi memiliki jejak sejarah yang membanggakan pada masa lalu, pelaku sejarah dan pahlawan yang sangat dihormati tidak hanya bagi masyarakat jambi tapi merupakan pahlawan bagi bangsa indonesia, seorang kesatria yang legendaris dari tanah melayu. Sultan thaha. Namanya disematkan kepada bandara udara dikota jambi yang merupakan pintu gerbang menuju kota ini.



merupakan kerajaan islam di tanah melayu, seperti halnya kesultanan - kesultanan islam lainnya diseluruh nusantara, kesultanan islam jambi telah andil dalam membentuk peradaban islam di bumi nusantara ini.

Berdasarkan temuan - temuan arkeologis dapatlah di tafsirkan bahwa kehadiran islam dijambi terjadi pada abad ke 10 hingga ke 13. Walau proses islamisasi masih bersifat perorangan. Sementara islamisasi yang dilakukan secara besar-besaran baru terjadi pada abad ke 16. Yang di awali dengan pemerintahan orang kayo hitam. Anak paduka berhala.

Menurut undang - undang jambi tokoh datuk paduka berhala adalah seorang turki yang terdampar dipulau berhala ( kemudian disebut pula sebagai Ahmad salim) yang kemudian menikah dengan putri salaro pinang masak, seorang putri pribumi muslim dari keturunan raja-raja pagaruyung.

Kesultanan jambi Telah mewariskan peradaban yang demikian eksotis yang sangat menarik untuk dijajaki. Berikut ini beberapa peninggalan sejarah dari kesultanan jambi yang masih bisa dilihat di kota jambi dan seluruh jambi hingga saat ini.

Masjid Al-Falah
Masjid yang sangat terkenal dengan sebutan 'masjid seribu tiang' ini dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980, dengan menghabiskan 9 tahun masa pembangunan. Masjid terbesar di kota Jambi ini terkenal dengan sebutan Masjid Seribu Tiang, namun sebenarnya tiang yang ada di dalam masjid ini adalah 256 buah. Bentuk masjid ini sederhana tanpa ada sekat dan dinding, yang ada tiang dan atap berbagi kubanya.


Tanah tempat berdirinya Masjid Seribu Tiang merupakan sejarah perjuangan raja Thaha Saifuddin melawan Belanda. Pada tahun 1885, tanah Kerajaan Jambi berhasil memenangkan penguasaan Belanda, namun hal ini ditentang oleh Thaha Saifuddin. Mendengar hal ini belanda memutuskan akan menyerang kerajaan Jambi, namun alangkah kagetnya Belanda karena belum berhasil menyerang, ternyata mereka terlebih dahulu diserang oleh pasukan Thaha Saifuddin. Belanda pun melancarkan serangan balik dan memporakporandakan Kerajaan Jambi.

Istana Abdurrahman Thaha Saifuddin
Istana ini terletak di Tanah Garo Muara Tabir Jambi. Sulta Thaha Saifuddin merupakan raja terakhir dari kerajaan jambi yang juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Ia meninggal dalam pertempuran melawan Belanda dengan semangat gigih memperjuangkan tanah yang dilahirkannya. Nama harum sultan Jambi ini juga tersohor sampai ke negeri Turki. Pada tahun 1298 H Turki menghadiahi Sultan Thaha Saifuddin dengan kemenangan bersegi tujuh. Penghargaan juga datang dari dalam negeri dengan menciptakan patung untuk mengenang Sultan Thaha Saifuddin di depan kantor Gubernur Jambi.

Kota Tua Batang Hari
Pada masa penjajahan Belanda, dibangunlah sebuah kota yang bernuansa Belanda di tanah Jambi. Bangunan ini menjadi pemilih bisu tentang masa-masa peralihan kekuasaan dari masa penjajahan ke masa kemerdekaan. Sampai saat ini bangunan ini masih bisa dikunjungi, namun beberapa sudut dan bagian bangunan telah disetujui oleh pemerintah kota Jambi. Kota Tua yang menjadi kota Tembesi ini berada di Jalan Lintas Sumatera Jalur Tengah (Jalinteng) Batang Hari Jambi.

Rumah Batu Pangeran Wirokusumo
Pangeran Wirokusumo, yang bernama asli Ali Idrus Al-Jufri dihadiahi oleh Belanda sebuah rumah yang terbuat dari batu. Cerita singkat, konon Raden Mattaher yang sedang bersembunyi dicari-cari oleh Belanda. Belanda saat itu berusaha mencari dan bertanya kepada Pangeran Wirokusumo. Karena mau membuka lokasi persembunyian Raden Mattaher, akhirnya Belanda menghadiahi sebuah rumah dengan tiga gaya dengan perpaduan Belanda, Melayu, dan Tionghoa.

Demikianlah beberapa tempat bersejarah yang tidak hanya menyimpan keindahan dan nilai artistik, namun tempat-tempat itu juga banyak menyimpan kisah-kisah inspiratif yang diteladani. Beberapa tempat ini juga masih menyiratkan semangat pendahulu dalam meraih capaian dan kemerdekaan tak pernah padam hingga nyawa pun jadi taruhannya. Demikian merupakan destinasi wisata bangunan-bangunan bersejarah yang dikunjungi Anda. Semoga Bermanfaat!

⏪ prev : Wisata tanah melayu, pesona keindahan kota pekanbaru. Riau.

⏩ next : Wisata sejarah, menelusuri kemegahan kesultanan siak sri indrapura, Riau.

Comments